Site icon kontroversinews.com

Kades Sempat Ngamuk Gegara Dangdutan dibubarkan, Kapolres Kendal: Minta Maaf ke Masyarakat

Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto. Foto: kontributor Kendal

KENDAL (Kontroversinews.com) – Kepala Desa (Kades) Kebonagung, Kecamatan Ngampel, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Widodo, mendatangi kantor Polsek Pegandon untuk minta maaf setelah sempat ribut dengan petugas karena membubarkan dangdutan pada Selasa (17/8).

“Kades nggak perlu datang-datang ke Polsek mau nemuin Kapolsek untuk minta maaf terkait penyelenggaraan pentas musik dangdut agustusan,” kata Kapolres Kendal AKBP Yuniar Ariefianto, Sabtu (21/8/2021).

Kedatangan Widodo ke Polsek Pegandon untuk meminta maaf dinilai tidak perlu. Seharusnya kades harus minta maaf khususnya kepada masyarakat Kabupaten Kendal.

Apalagi di tengah pandemi COVID-19, seorang kades harus memberikan contoh yang baik bagi warganya. Bukan malah menggelar dangdutan di desanya.

“Dia itu kan kades, seorang pemimpin bagi warga desanya harusnya memberikan contoh yang baik. Ini malah bikin pertunjukan pentas musik dangdut dan timbulkan kerumunan. Sudah jelas itu dilarang, dibubarin malah nantang polisi untuk duel,” jelasnya.

Sebelumnya diketahui telah viral video seorang pria diduga kades ribut dengan polisi gegara membubarkan dangdutan, Selasa (17/8).

Dalam video yang viral, Widodo yang merupakan kades Kebonagung  terlihat sempat bersitegang dengan Kapolsek Pegandon AKP Zaenal Arifin di lokasi dangdutan.

“Kita sampaikan dengan baik, namun kades menanggapinya dengan arogan dan bahkan menantang petugas yang ada untuk membubarkan acara yang dihadiri oleh banyak warga desa tersebut,” kata Bhabinkamtibmas Desa Kebonagung, Aiptu Ali Mashadi, Rabu (18/8).***TONY

Exit mobile version