Kab.Cirebon Kontroversinews.com– Wartawan media ini melintas di gang randa dan gang fatahillah blok karang mingkrik yang masuk kedalam wilayah RW04 desa Kertawinangun (cideng), Kedawung, Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (06/11/21),
Tanpa sengaja melihat kegiatan pekerjaan peningkatan jalan (hotmix) di 2 gang tersebut dan menghampiri dengan tujuan untuk mencari tahu apa judul pekerjaan, berapa nilainya, siapa pelaksananya, serta berasal dari mana anggarannnya.
Namun orang-orang yang dianggap tahu dan bertanggung jawab pada pekerjaan hotmix itu tidak terlihat dilokasi, yang ada hanya sekelompok orang yang berwajah sangar. Ada belasan jumlahnya, dan wartawan media ini menyalami satu persatu orang tersebut yang tetap memasang mimik wajah-wajah yang kurang bersahabat.
Setelah melihat-lihat lokasi pekerjaan dan kurang nyamannya situasi, wartawan media ini menjauh dan mencoba menghubungi nomor telpon sekretaris desa (sekdes) Kertawinangun bernama Rosi.
Melalui telpon selullarnya, Rosi menjelaskan kalau proyek hotmix di 2 gang tersebut bernilai Rp.60.000.000,- (enampuluhjuta rupiah) serta berasal dari anggaran propinsi bernama bantuan propinsi yang total anggaran keseluruhannya berjumlah Rp.130.000.000,- (seratustigapuluhjuta rupiah) ujarnya.
Entah ada apa dibalik pelaksanaan pekerjaan hotmix di 2 gang tersebut, yang pasti kehadiran banyaknya orang-orang berwajah sangar alias kurang bersahabat itu membuat wartawan media ini mencoba menghubungi nomor kontak kepala desa (kuwu) Kertawinganun Dedi namun terblokir.
saat menghubungi Afrizul Ghous alias Izul selaku tim pelaksana kegiatan (TPK) tersebut untuk meminta photo papan informasi pekerjaan yang menurut sekdes rosi (laki-laki) orang yang berwenang siproyek itu, hingga berita ini dibuat tidak ada balasan apapun dari Izul.
“Sepertinya kehadiran orang-orang yang mas (menyebut wartawan media ini) jelaskan tadi ke saya, sepertinya ini ada kaitannya dengan penghitungan (estimasi) biaya pelaksanaan hotmix 2 gang itu. dari penghitungan saya selaku pemborong dari gang fatahillah saja terlihat sepanjang kurang lebih 100 meter kalau dikalikan 2 meter lebar adalah 200 meter terus dikalikan Rp.75.000,- permeter harga hotmixnya berjumlah Rp.15.000.000,-. jadi kalau untuk 2 gang kalau memang ukurannya sama ya berarti sekitar Rp.30.000.000,- an lebih lah sedangkan kata mas tadi anggaran 2 gang itu berjumlah Rp.65.800.000,- kan. terus juga dipotong pajak Rp.8.225.000,-, mungkin itu yang membuat pemerintah desa (pemdes) kertawinangun lewat kades (kuwu) nya diduga mengerahkan preman berkedok masyarakat tersebut”, ujar salahsatu pemborong yang tidak mau disebut namanya disini saat dimintai komentarnya oleh wartawan media ini.