Site icon kontroversinews.com

Ingin Asyik Selfi, Objek Wisata Curug Tilu Tempatnya

Pengunjung asal Bandung Rukita Ramadhan saat berselfi di Objek wisata Ecopark Curugtilu wista Alam keluarga, di Jl. Raya Rancabali - Patengan Ciwidey Jawa Barat . photo Lee.

RANCABALI (Kontroversinews.com) – Beberapa objek wisata di kawasan Bandung Selatan, Pasirjambu, Ciwidey, dan Rancabali (Pacira) mulai menggeliat lagi karena bisa kembali dikunjungi masyarakat umum, setelah beberapa bulan koma karena kondisi pandemi yang mengharuskan diberlakukannya PPKM.

Dibukanya kembali objek wisata ini karena keadaan pandemi mulai melandai di Kabupaten Bandung.

Tak seperti sebelumnya, yang diujicobakan dibuka hanya Glamping Lakeside dan Kawah Putih, selebihnya masih ditutup. Sementara, yang dibuka hanya penginapan atau hotel dan resto.

Namun kali ini beberapa tempat wisata mulai dibuka, seperti kolam rendam air panas Ciwalini,, Rancaupas yang menyuguhkan taman rusa dan lainnya, serta EcoPark, Curug Tilu, Jl. Raya Rancabali – Patengan yang menyuguhkan keindahan alam kebun teh dengan spot fotonya yang dibuat sedemikian rupa.

Di beberapa tempat wisata tersebut terlihat terdapat pengunjung. Begitu juga di Curug Tilu, terlihat para pengunjung asyik berfoto, dan menikmati pemandangan sekitar.

GM EcoPark Curug Tilu, Trisna, pihaknya melakukan spekulasi untuk dibuka.
“Disparbud juga secara sosialiasi kurang ke pihak wisata sehingga pengelola wisata spekulasi untuk melakukan uji coba dibuka karena tak ada Perbupnya dan lainnya,” kata Trisna saat ditemui disela-sela kesibukannya di Ecopark Curugtilu Rancabali, Minggu (10/10).

Trisna mengatakan, misal ada sosialisasi kalau wisata harus dengan persyaratan seperti ini dan lain hal, untuk sekarang setelahnya PPKM selama 3 bulan alhamdulillah pegawai yang dirumahkan sampai 21 orang.
“Dibuka seperti ini baru sekitar 8 hari, antusias wisatawan cukup banyak sebetulnya,” kata Trisna.

Spekulasinya membuka, kata Trina, dengan rekomendasi dari Muspika setempat berikut gugus tugas, melampirkan persayaratan CHSE tentang kebersihan keselamatan, kesehatan, dan kelestarian hidup

“Itu langsung dari kemenpar langsung, ada auditornya, persiapan apa aja yang ada di lokasi, sehingga ada rating 90 persen, dengan hasil memuaskan,” katanya.
Trisna mengatakan, untuk prokes Covid 19 tentu diutamakan karena salah satu auditor CHSE untuk sebagai sarat prokes di tempat wisata, seperti pembatasan, buka tutup jalur tiketing.
“Sementara pembatasan pengunjung sekarang 30 persennya,” kata Trisna.

Trisna mengatakan, pengunjung Curug Tilu, yang menyuguhkan tempat selfie, playground, restoran, selama seminggu terdapat sekitar 400 orang.

“Hari ini paling pengunjung sekitar 250 orang,” katanya.
Trisna mengungkapkan, dengan adanya pengusaha dan wisata di Bandung Selatan yang meningkatkan PAD Kabupaten Bandung, diharapkan lebih suport lagi, apalagi masalah sosialisasi.
“Jangan sampai melihat dua objek wisata dibuka tanpa melihat acuan yang lainnya. Artinya, seperti ini Kemenpar membuka di Gamping dan Kawah Putih, itu persyaratannya apa, ternyata itu persyaratannya harus dapat CHSE,” ucapnya
( Lily Setiadarma )

Exit mobile version