Site icon kontroversinews.com

Iman Berharap Kampanye Paslon Munculkan Isu pencegahan Pandemi Covid-19

Kepala  Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung H. Iman Irianto, saat tampil sebagai narasumber pada kegiatan Raker dan OKK PWI Kab. Bandung, Rabu (9/9) di Rancabali Tea Resort.

RANCABALI | Kontroversinews – Kabupaten Bandung saat ini termasuk daerah dengan jumlah pemilih terbesar di Indonesia, yaitu mencapai 2.499.135  calon pemilih. Angka tersebut dari total penduduk sebanyak3.787.854 warga.

Demikian diungkapkan Kepala  Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Bandung H. Iman Irianto, Rabu (9/9) sekaitan dengan Pemilukada serentak 2020  di 9 provinsi, 224 kabupaten dan 37 kota.

“TPS (tempat pemungutan suara) juga di Kabupaten Bandung paling besar di Indonesia, yaitu 6.737 TPS,” kata  H. Iman Irianto saat memberikan keterangan  pada kegiatan Raker dan OKK  PWI di Rancabali Tea Resort.

Sesuai dengan target nasional, kata dia, tingkat partisipasi masyarakat dalam pelaksanaan Pemilukada Kabupaten Bandung pada 9 Desember 2020 ditargetkan 77 persen. Target itu karena sebelumnya pada partisipasi Pilpres dan Pileg lalu  mencapai 82,12 persen.

H. Iman Irianto

Iman pun menyebutkan, jelang pelaksanaan Pilbub Bandung, pihaknya terus melaksanakan sosialisasi guna mendeteksi potensi kerawanan dan  membangun koordinasi untuk mendapatkan laporan  cepat.

“Semua daerah dan kecamatan diwaspadai. Selain fokus pada sejumlah titik, juga daerah atau kecamatan yang hak pilihnya besar. Selain memantau rumah pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung,” kata Iman.

Ia menjelaskan indikator keberhasilan dalam pelaksanaan Pilkada Bandung berdasarkan hasil putusan Forkopimda Kabupaten Bandung.

“Indikator itu yakni kita ingin pilkada tidak terjadi kluster baru. Itu tantangan besar, mengingat Kabupaten Bandung jumlah penduduknya besar,” katanya.

Indikator keberhasilan lainnya, katanya, tingginya partisipasi pemilih. “Tidak ada ajakan apalagi upaya untuk menggaggalkan pelaksanaan pilkada. Tidak ada konflik horizontal dan minimnya pelanggaran,” ungkapnya.

Indikator keberhasilan lainnya, Iman mengharapkan,  pada saat kampanye paslon lebih memunculkan isu pencegahan pandemi Covid-19, selain  pendekatan medis dan ekonomi.

“Tak ada kampanye hitam. Tak ada hoaks. Selain itu efek pilkada dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi masyarakat. Adanya pendidikan politik yang didapat masyarakat selama pelaksanaan pilkada,” harapnya.
Ia juga berharap media dapat mendorong partisipasi pemilih dan menjaga Pemilukada Kabupaten Bandung berlangsung aman, kondusif dan masyarakat tetap sehat. (Lily Setiadarma)

Exit mobile version