BANDUNG Kontroversinews.com – Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, mendukung optimalisasi aset milik PTPN VIII. “Dengan areal produktif yang sangat luas di Jawa Barat, PTPN VIII hendaknya bisa menyesuaikan diri dengan perubahan bisnis yang sekarang berkembang di dunia,” kata gubernur.
Hal itu diungkapkan saat gubernur, Kamis pekan lalu melakukan pertemuan dengan jajaran Board of Management PTPN VIII di Rumah Dinas Gubernur Gedung Pakuan, Kota Bandung.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Direktur PTPN VIII Didik Prasetyo yang didampingi oleh SEVP
Operation I Dian Hadiana Arief, SEVP Business Support Hariyanto, Sekretaris Perusahaan dan Project Manager Optimalisasi Aset dengan agenda membahas Program Optimalisasi Aset PTPN VIII.
Dirut PTPN VIII Didik Prasetyo menjelaskan, beberapa program unggulan yang dapat mendongkrak pengembangan aset di PTPN VIII, di antaranya adalah:
1. Pengembangan Kawasan Industri Subang yang berada di Kebun Jalupang dan Kebun Wangunreja
(Rebana Technopolis).
2. Pengembangan Eks Kawasan Transit Oriented Development (TOD) Walini.
3. Pengembangan Kawasan Wisata Ciater yang berada di Kebun Ciater Kabupaten Subang.
4. Program Rehabilitas Lahan Kritis di Jawa Barat dan Banten.
5. Program Pengembangan PAUD Holistik Integratif (HI).
Didik menyatakan, optimalisasi Aset PTPN VIII menjadi salah satu strategi dalam perbaikan kinerja
sekaligus pemberdayaan masyarakat.
“Kami harapkan dukungan dari Pak Gubernur dan Pemprov Jabar untuk kolaborasi dalam memajukan ekonomi Jawa Barat,” kata Didik.
Terkait Progress proyek Kawasan Industri Subang, PTPN VIII meminta dukungan Pemprov Jabar dalam mendukung Perubahan RT RW areal seluas 6.127 Ha untuk kawasan industri di Kabupaten Subang, khususnya dari Zona Perkebunan menjadi Zona Industri, serta rekomendasi teknis perubahan peruntukkan penggunaan lahan dari Perkebunan menjadi Kawasan Industri dari Dinas Perkebunan Jawa Barat.
Sedangkan progress Pengembangan Eks Kawasan TOD Walini, menurut Didik sedang dalam persiapan pelaksanaan Beauty Contest untuk penjaringan calon mitra strategis pengembangan areal seluas 1.270 Ha. Dukungan yang diminta dari Pemrov adalah pengajuan perubahan RTRW areal seluas 2.250 Ha di Kebun Panglejar dari zona perkebunan menjadi zona Residensial dan pariwisata, serta pembuatan exit tol di KM 106 jalan Tol Cipularang ke Kementerian PUPR.
Pengembangan Kawasan wisata yang berlokasi di Kebun Ciater Kabupaten Subang bekerjasama
dengan BUMD Jawa Barat PT Jaswita Jabar untuk pembuatan finalisasi pemutakhiran masterplan dan
feasibility. Dukungan Pemprov Jabar merubah zona perkebunan menjadi zona pariwisata dengan
perubahan RTRW di sebagian Kebun Ciater.
Sebagaimana diketahui, kata Didik program Rehabilitasi Lahan Kritis menjadi program unggulan dalam rangka Tanggung Jawab Sosial PTPN VIII kepada lingkungan di Jawa Barat melalui program mandiri serta dukungan dalam Program Citarum Harum. Dalam hal ini, PTPN VIII berkomitmen dalam penanaman satu juta pohon selama tahun 2022.
Dalam Program Rehabilitasi Lahan Kritis di Jawa Barat dan Banten ini, PTPN VIII membuka kesempatan berkolaborasi dengan perusahaan BUMN maupun swasta untuk turut serta menanam pohon di areal lahan kritis.
Manajemen PTPN VIII berharap program-program tersebut dapat memberikan manfaat bagi seluruh
masyarakat, karyawan, stakeholders dan pemerintah Jawa Barat.