Kab. Bandung | Kontroversinews.- Sejarah singkat berdirinya GM FKPPI yaitu pada tahun 1995 karena tuntutan zaman untuk mengembangkan wadah FKPPI maka terjadilah Musyawarah Luar Biasa (Muslub) pada tanggal 12 september 1995, kata H. Iyus, Ketua DPD GM FKPPI Kab. Bandung, Jum’at, 11/5. Salah satu keputusan penting dalam Muslub tersebut adalah merubah nama FKPPI yang selama ini dikenal sebagai Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) menjadi Generasi Muda FKPPI (GM-FKPPI) dengan tetap melanjutkan masa bakti hingga 1998.
Pada saat bersamaan dibentuklah wadah baru yang bernama FKPPI sebagai wadah berhimpun bagi anggota FKPPI yang berusia 40 tahun keatas yang dideklarasikan pada saat peringatan HUT FKPPI ke-17 pada tanggal 12 September 1995 di Balai Sidang Senayan Jakarta dengan Ketua Umum untuk pertama kalinya adalah H. Bambang Trihatmojo didampingi Ir. Indra Bambang Utoyo sebagai Sekjen.
Kedua organisasi ini baik FKPPI maupun GM FKPPI , lanjut H. Iyus, mempunyai jiwa dan semangat yang sama, dan komposisi kepengurusannyapun saling kait mengkait agar terjadi sinergitas. Walaupun kedua organisasi ini mempunyai lambang yang berbeda namun hampir sama serta masing masing memiliki AD/ART. Namun karena platformnya yang sama dan dilahirkan dari sumber yang sama maka sering diistilahkan bahwa antara FKPPI dan Generasi Muda FKPPI adalah “Dua Raga Satu Jiwa”.
Pada Munas VI GM-FKPPI tanggal 13-15 Februari 1998 di Jakarta terpilih sebagai Ketua Umum Adiguna Sutowo didampingi oleh Erwin M. Singajuru sebagai Sekjen. Untuk menyesuaikan diri dalam era Reformasi di Negara kita maka pada tanggal 5-6 Maret 1999 kembali dilaksanakan Munaslub GM FKPPI di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta yang salah satu keputusan penting adalah menyempurnakan AD/ART GM-FKPPI dimana keanggotaan GM FKPPI dapat dirangkap dengan keanggotaan Partai Politik sepanjang tetap berazaskan Pancasila, UUD 1945 dan NKRI, serta menegaskan kembali konsep FKPPI adalah rumah bersama. Munaslub juga menegaskan keberadaan lembaga Polri tetap menjadi anggota dewan Pembina, serta putra putri Polri tetap menjadi anggota biasa FKPPI walaupun pada tanggal 1 April 1999 lembaga Polri dipisahkan dari organik ABRI.
GM FKPPI mempunyai maksud dan tujuan untuk menghimpun putra-putri purnawirawan dan putra putri TNI-Polri untuk menjadi manusia yang berkepribadian Pancasila serta berwatak luhur sehingga terbentuk kader-kader pimpinan bangsa yang memiliki krtaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa serta sikap mental, moral, dan budi pekerti yang luhur. Cerdas, tanggap, terampil, serta jasmani dan rohani. Kesetiaan, dan pengabdian pada Negara Kesatuan Republik Indonesia sehingga menjadi Warga Negara Indonesia yangBpancasilais dan mewujudkan putra-putri yang berwatak tetpuji, mrmiliki rasa solidaritas serta mempunyai pemikiran dan orientasi kepada pembaharuan untuk kemajuan Bangsa dan Negara Indonesia.
“Dengan kata lain GM FKPPI merupakan wadah dengan maksud guna mempersiapkan pemuda yang mampu menjadi pelopor dan penggerak pembangunan nasional dalam hal ini diwilayahnya masing-masing dalam mewujudkan masyarakat adil danmakmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 Negara Republik Indonesia. Juga menggalang persatuan dan.kesatuan untuk meningkatkan dan mengembangkan semangat pengandian kepada organisasi, bangsa dan negara sebagai wujud kepedulian cinta terhadap Tanah Air,” tegas H. Iyus.
Dari salah satu pengurus DPD FKPPI, M. Amin Barkah, menambahkan, GM FKPPI bertujuan mengembangkan dan mendayagunakan potensi-potensi yang dimiliki putra-putri Purnawirawan TNI-Polri, sehingga terbentuk cipta dan karsa dalam semangat kebersamaan yang diabadikan untuk kesejahtetaan anggota.
Sebagai salah salah satu organisasi kemasyarakatan, lanjut Amin, GM FKPPI berfungsi menjembatani berbagai latar belakang sosial segenap putra putri purnawirawan TNI-Polri untuk menjalin kerja sama yang sama dengan mengutamakan kekeluargaan untuk pencapaian cita-cita bersama. Juga srbagai katalisator dan komunikator dalam memperjuangkan kepentingan bangsa.
“GM FKPPI mandiri dalam berbagai aspek, kuat dalam satu persatuan sebagai pendamping pembangunan di tanah air. Dan yang menjadi prioritas bagi kita semua adalah menjadi bagian dari masyarakat melalui cipta karsa pengembangan diri untuk bersama-sama membangun menuju yang lebih baik,” pungkas M. Amin. (Ki Agus N. Fattah).