GAZA (Kontroversinews.com) – Jumlah korban gempuran udara Israel di Gaza, Palestina terus bertambah. Kementerian Kesehatan di Gaza menyebut setidaknya 69 orang tewas akibat serangan Israel itu.
Dilansir Aljazeera, Kamis (13/5/2021), dari 69 orang yang tewas tersebut, 17 di antaranya merupakan anak-anak. Selain itu, 8 perempuan juga termasuk dalam korban tewas. Sementara, 390 warga lainnya terluka.
Seorang pria lanjut usia bersama istrinya juga menjadi dua di antara puluhan korban tewas. Jenazah mereka sempat terkubur dalam rumah mereka di kawasan Sheikh Zayed Gaza yang terkena serangan udara Israel.
Gempuran udara itu juga menewaskan komandan Hamas di Gaza, Bassem Issa. Hamas mengkonfirmasi, selain Issa anggota senior lain juga ikut tewas.
Sumber lokal mengatakan jet tempur Israel membom situs-situs milik kelompok bersenjata Palestina, selain gedung keamanan dan polisi.
Pengeboman terus berlanjut di Gaza sejak beberapa hari lalu. Terbaru, serangan udara kembali menghantam Gaza barat.
Sirene terdengar diaktifkan di Karam Abu Salem, sebelah timur perbatasan dengan Gaza. Daerah tersebut diduduki oleh warga Israel.
Hazem Qassem, juru bicara Hamas, telah bersumpah bahwa kelompoknya akan melanjutkan perjuangannya untuk membela Palestina, sambil mengisyaratkan respons yang lebih beragam terhadap Israel.
“Hamas akan memperluas responsnya ke seluruh entitas Zionis,” kata Qassem.
Sejak tindakan keras polisi Israel terhadap jemaah Palestina di Masjid Al Aqsa di Yerusalem, kelompok Hamas telah meluncurkan lebih dari seribu roket ke beberapa wilayah di Israel.
Sebagian besar roket telah dicegat oleh sistem pertahanan Iron Dome Israel. Namun, beberapa telah mendarat di daerah pemukiman di Israel. Setidaknya enam orang Israel, termasuk satu anak, juga tewas.