SOREANG | Kontroversinews.- Koperasi Guru Sekolah (KGS) di wilayah Soreang dan Kutawaringin mengeluhkan pinjaman guru ke koperasi yang dibayar telat. Hal tersebut terjadi semenjak sistem gaji PNS guru dibayarkan non tunai oleh pemerintah daerah dan pusat.
Ketua Koperasi KGS, Soreang, Drs.H. Nunung Sumirat MM didampingi Bendahara, Drs. H. Iim Sarbini mengungkapkan sistem pembayaran gaji guru secara non tunai berdampak kepada setoran pinjaman guru ke koperasi yang berjalan terlambat.
“Dampaknya terhadap setoran (pinjaman) yang dibayarkan guru ada yaitu jadi terlambat tapi tidak semua,” ujarnya saat ditemui di Koperasi Guru Soreang (KGS) di
Jl. Pasantren Barat no 42 Desa Pamekaran, Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Senin (31/12).
Ia menuturkan, kondisi tersebut membuat dana yang berada di koperasi menjadi defisit. Oleh karena itu, pihaknya meminta anggota koperasi yang memiliki pinjaman agar bisa membayar langsung melalui UPT Disdik Kutawaringin.
“Sistem gaji langsung ke ATM kadang kadang terlambat. Kadang, ada dua sampai tiga bulan baru bayar,” katanya. Saat ini dari dua kecamatan kurang lebih 500 lebih anggota koperasi. Dari Soreang, 300 dan Kutawaringin 200 orang.
Dirinya menambahkan, bahkan mereka yang hendak menabung dari daerah yang jauh bisa sangat terlambat. Akibatnya koperasi mengalami defisit sekitar 20-30 persen atau mencapai Rp 50 juta.
“Di Kutawaringin, dari bulan satu sampai empat udah bisa dititipkan. Sekarang dari bulan 5 sampai bulan 12 setor langsung. Yang punya piutang masih kategori baik bayar dan saya juga mendatangi sekolah menagih door to door,” seraya meminta kalau bisa pembayaran anggota di titip melalui bendahara UPT Disdik Kec. Kutawaringin, seperti halnya di UPT Soreang pembayaran anggota koprasi alhamdulillah berjalan lancar,”katanya. (Lily Setiadarma)