Site icon kontroversinews.com

Enjang Juju: Pentingnya Menanam Bibit Kopi Unggul

Kab. Bandung (Kontroversinews).-Di Jawa Barat bibit kopi bersertifikat jenis Arabika ada 3 jenis yaitu:(1)Sigararuntang (2)Lini S (3) Gayo, Pohon induk sigararuntang itu ada di Gunung Malabar Pangalengan, usia 10-25 tahun, jenis Lini S, Pohon induk usia 10-40 tahun ada di daerah Kabupaten Sumedang dan Jenis Gayo Pohon induknya itu adanya di Propinsi Aceh, usia pohon induk 10-25 tahun semi kate, tidak terlalu panjang usianya untuk lahan satu hektar itu bisa tanam 1000 batang idealnya dengan jarak tanam 3 ke 3 meter.

Menurut Enjang Juju (URGUN) Aktivis Lingkungan Kelompok Tani, PKSM dan BADEGA lingkungan di Dinas Lingkungan Hidup(DLH) Kabupaten Bandung, yang mulai begelut dibidang perbibitan sejak tahun 2010 sampai saat ini tahun 2024. Sebagai penangkar kopi, yang lokasinya di Kampung Pasir jirak, Desa Ciporeat, Kecamatan Cilengkrang, Kabupaten Bandung, menjelasakan pada awak media bahwa bibit kopi Arabika itu di bagi 2, yaitu:(1) bibit lokal unggul yang tidak diketahui Varietasnya, yang mana keunggulannya produksi buah tinggi, usia panjang,bisa ditanam di dataran rendah maupun tinggi, bisa hidup pakai naungan dan tanpa naungan dan tahan hama penyakit, sementara untuk kelemahananya, tidak punya ijin edar untuk dijual tidak punya sertifikasi legalitas benih, karena Genitikanya tercampur melalui penyerbukan, serangga dan paktor alam, kecuali dilakukan pemuliaan dari Balikoka Balai kusus untuk meneliti Gen dan menghasilkan varietas baru di bawah kementrian pertanian.

“Kedua bibit kopi bersertifikat,bibit kopi bersetifikat berasal dari klon bibit kopi yang kebun indukanya sudah di tetapkan Oleh Balai sertifikasi,meliputi satu Varietas yang sudah jelas kebun indukan sudah jelas tidak tercampur,cukup usia,uji lab daya tumbuh kecambah tiap tahun di pantau produksi peningkatan atau penurunan yang menghasilkan layak atau tidak menjadi kebun bibit, setiap biji yang mau disemai mempunyai sertifikat dan Label Biru,” imbuh Enjang.

Lanjut Enjang, setelah disemai dan siap ditanam wajib disertifikasi kembali sebagai bibit layak taman dan berlabel biru setiap pohon, sementara kelemahannya yaitu terkadang benih siap tabur sulit didapat karena harganya sedikit mahal, ketersedian dari kebun bibit sangat terbatas.

” Misalkan untuk jenis Sigararutang itu hanya ada di Pangalengan,dareah Gunung Malabar,untuk jenis Lini S itu adanya di daerah kabupaten Sumedang,dan untuk jenis Gayo harus ke Aceh,Maka tidak heran bila para petani kopi banyak menanam bibit yang asal-asalan,” pungkas Enjang Juju. (Stone)

Exit mobile version