SOREANG (Kontroversinews.com) – Empat rumah warga di Kampung Cikahuripan RT 03 RW 07 Desa Sadu Kecamatan Soreang kebanjiran semburan air dan bebatuan akibat rusaknya sambungan pipa saluran transmisi utama Spam Gambung di Jalan Sadu, Soreang, Minggu (2/5/2021).
Seorang warga yang rumah dan tokonya terkena banjir, Jajang (56) mengaku kaget ketika dia akan membuka toko, tiba-tiba ada semburan air yang sangat tinggi dari pipa air bersih di seberang jalan tokonya.
“Jadi kemarin itu memang ada yang ngegali disana, katanya mau bikin pembuangan air, tapi belum selesai keburu ada musibah ini,” ujar Jajang ketika sedang membersihkan air di rumahnya, Sadu, Soreang, Minggu (2/5/2021).
Jajang mengatakan empat rumah yang terdampak itu semua bersaudara, ada yang buka grosir dan juga toko benang. Ia sendiri membuka toko benang di sebelah rumahnya dan tidak ada barang-barang yang bisa terselamatkan baik di toko maupun dirumahnya.
“Saya jualan benang, ngga ada yang selamat, dirumah juga semua habis apalagi barang elektronik. Ya, saya berharap ada kebijaksanaan dari pihak perusahaan (PDAM),” ujarnya.
Sementara itu, warga lain, Hendi (40) mengaku tidak mengetahui awal kejadiannya, tiba-tiba air menyembur dengan deras beserta material lain (tanah dan batu) ke dalam rumah, sehingga ia tidak bisa jualan.
“Ya karena semua basah kena air jadi ngga bisa jualan, saya mohon ganti rugi sesuai kerusakan aja kepada pihak terkait,” katanya.
Kasi Air Baku Ipal Sadu Perumda Air Minum Tirtaraharja Ziad Akhmad mengatakan pihaknya langsung mengetahui adanya kebocoran pasalnya debit air baku yang diproduksi langsung turun. Pihaknya pun langsung mematikan air dari sumbernya di Gambung.
“Tapi kan kondisi airnya nggak bisa langsung mati di titik kebocoran karena ada sisa air yang masih ada di pipa sampai beberapa menit kemudian baru bisa mati,” kata Zaid.
Zaid menyebut sebanyak tujuh orang personil langsung diturunkan kelokasi untuk melakukan pengecekan asal kebocoran.
“Kita belum tahu penyebabnya apa,” ujarnya.
Terkait kerugian, saat ini pihaknya masih berkoordinasi untuk mendata dan menghitung kerugian untuk dilaporkan pada kantor pusat. Saat ini yang tengah dilakukan adalah pembersihan baik jalan raya ataupun rumah warga yang terdampak agar bisa segera beraktivitas dengan normal.(Lily Setiadarma )