Site icon kontroversinews.com

Dukung PK 2021, DP2KBP3A Siapkan 10.107 Kader Pendata

Kepala DP2KBP3A  H.M. Haerun, SH.,MH

KAB. BANDUNG (Kontroversinews.com) – Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak  (DP2KBP3A) Kabupaten Bandung kembali akan menggelar kegiatan Pendataan Keluarga (PK) tahun 2021. Sebanyak 10.107 orang kader pendata sudah disiapkan, yang nantinya akan mendata di Kabupaten Bandung untuk 1.061.642 kepala keluarga (KK)  di 4.274 RW dan 17.206 RT.
Sebagai program dari pemerintah pusat, kegiatan ini dilakukan  untuk menghasilkan data mikro berbasis “by name by address”, juga sebagai kegiatan strategis Program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana (Bangga Kencana).

Kepala DP2KBP3A Kab. Bandung H.M. Haerun, SH.,MH  menjelaskan, hasil pendataan dipakai untuk kepentingan perencanaan, evaluasi dan pengukuran kinerja hingga di wilayah administrasi terkecil.
“Kami siapkan sekitar 10 ribu kader pendata untuk mendukung PK 2021, yang nantinya akan dimulai pada bulan April mendatang.  Kader ini akan mendata di 1.061.642 KK  di 4.274 RW dan 17.206 RT, mudah-mudahan masyarakat juga bisa turut mendukung,” ujar Hairun saat membuka acara  Rapat Evaluasi dan Sosialisasi  PK 2021 di depan Para pejabat structural, Kepala UPTD P5A se kabupaten Bandung beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Hairun menyebutkan, PK 2021 sebagai program lima tahunan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), bertujuan untuk mendapatkan data keluarga Indonesia.  Agenda tersebut lanjutnya,  sesuai dengan Undang-undang No 52 Tahun 2009 tentang perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga, yang diperkuat dengan Peraturan Pemerintah No 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem Informasi Keluarga.

“Peraturan tadi mengamanatkan, bahwa dalam rangka mendukung penyelenggaraan perkembangan Program BANGGAKENCANA (Pembanguan Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga), diperlukan Data dan Informasi Keluarga yang dikelola dalam sistem informasi keluarga (SIGA),” papar Hairun.
Selanjutnya, Hairun juga menjelaskan, PK  bukan hanya membutuhkan data makro  tapi juga data mikro yang merupakan bagian dari data penting, sebagai bagian dari bahan pertimbangan pemerintah, dalam menentukan dan pengambilan kebijakan berbagai permasalahan kependudukan.

“Jadi data mikro  PK diantaranya menghasilkan  data “ by name by addres “, sehingga nantinya diketahui data  lokasi tempat tinggal keluarga, seperti apa dan bagaimana bentuk treatment yang dibutuhkan keluarga tersebut,” ujarnya.
Pendataan keluarga lanjut hairun, juga biasa digunakan untuk  mendiagnosa kemiskinan, ketertinggalan pembangunan hingga keluarga berkualitas dengan kondisi yang berbeda-beda antar wilayah. “ PK 2021 juga memasukan indikator Stunting, sehingga nantinya akan terpetakan keluarga dengan resiko tinggi stuntingnya,” sebut Hairun.

Dirinya juga menjelaskan, pendataan tahun 2021 akan dilakukan dengan dua cara, yakni  sistem pendataan secara langsung dan sistem pendataan secara online melalui aplikasi Smart Phone. Selain melakukan pendataan secara langsung, juga akan menggunakan penginputan melalui aplikasi di Android atau smartphone yang membutuhkan tenaga lini lapangan yang mumpuni dan memahami bagaimana melakukan pendataan dengan memanfaatkan teknologi informasi.

“Insya Allah, kami segera membuatkan surat edaran Bapak Bupati kepada camat dan kepala desa,  untuk membantu memberikan instruksi hingga tingkat RT dan RW serta menginformasikan kegiatan pendataan ini,  dan memastikan agar dalam pendataan tidak terlewat satu keluarga pun. Intinya adalah validitas, jadi data keluarga yang di peroleh nanti ending nya adalah data yang valid yang berkualitas,” imbuhnya.

Hairun berharap, semua pihak yang terlibat dalam kegiatan ini dapat bekerja maksimal, karena seluruh kader pendata dituntut untuk bekerja keras, memiliki semangat dan komitmen tinggi untuk menyukseskannya.
“Mulai tahap persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi, pendataan ini yang seharusnya dilaksanakan pada tahun 2020, jadi tertunda  karena adanya pandemi Covid-19. Jadi mari kita sukseskan PK 2021 dengan semangat dan tetap mematuhi protokol kesehatan dengan disiplin,” pungkasnya. ( Lily Setiadarma ).***AS

Exit mobile version