Site icon kontroversinews.com

Ditengah Pandemi Covid 19, PKBM di Kabupaten Bandung Gelar UPK Paket C Secara Daring dan Luring

Ketua PKBM Gentra Winaya Kecamatan Pasirjambu, Hj. Yeyet Nurhayati S.Pd ( busana putih)saat berdiskusi dengan para tutor terkait pelaksanaan UPK Paket C atau setara denhan SMA , di Kantor PKBM Gentra winaya di jalan Lapang Jendral Kec. Pasirjambu.

KAB. BANDUNG (Kontroversinews.com) – Sejumlah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) di Kabupaten Bandung menggelar ujian Pendidikan Kesetaraan (UPK), Paket C atau setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), berlangsung sejak Jumat ,Sabtu dan Minggu (19/3 hingga 21/3)

Di antara PKBM yang menyelenggarakan ujian tersebut yaktni PKBM Gentra Winaya Kecamatan Pasirjambu yang diketuai Hj. Yeyet Nurhayati S.Pd.

Hj. Yeyet menyebutkan PKBM Gentra Winaya memiliki 45 warga belajar. Mereka berasal dari Desa Cukanggenteng, Cibodas, Pasirjambu, dan Desa Sugihmukti.

Ujian di masa pandemi, lanjut Hj. Yeyet warga belajar melaksanakannya dengan sistem daring bagi mereka yang memiliki android. Sedangkan bagi warga belajar yang tidak memiliki android lewat luring, yakni guru yang mengantar soal ke tempat warga belajar masing-masing dengan fasilitas kendaraan bermotor ke pelosok-pelosok.

Ujian di masa pandemi, diakui Hj. Yeyet, pihaknya mendapatkan kendala, diantaranya masalah protokol kesehatan. “Kami belum bisa melakukan tatap muka karena belum bisa memenuhi prokes secara maksimal,” terangnya.

Namun kendala tersebut tidak begitu mempengaruhi kelancaran proses ujian..Yang penting ada soal yang disediakan di komputer bank soal di PKBM, juga persiapan sebelum ujian sudah dilakukan dengan maksimal.

Pelaksanaan UPK , Jumat Sabtu dan Minggu (19/3/ hingga 21/3) dengan jadwal hari Jum’at (19/3) PAI dan Budi Pekerti , PPKN dan Bahasa Indonesia. Sabtu (20/3), Matemarika, Bahasa Inggris, dan Ekonomi, Minggu ( 21/3) Geogerafi , Sosioligi, Sejah dan Bahas Sunda.

Hj. Yeyet menargetkan peserta ujian di PKBM Gentra Winaya
100 persen lulus dan dapat melanjutkan ke jenjang pergurun tinggi.

Selain PKBM Gentra Winaya, PKBM
Nurul Falah, Kecamatan Ciwidey juga melangsungkan UPK sebanyak 62 warga belajarnya.

Sejumlah peserta nampak semangat saat mengikuti UPK Paket C , setara SMA di PKBM Al-Firdaus Desa Cibodas Kecamatan Pasirjambu , Minggu ( 21/3)

Ketua PKBM Nurul Falah H. Eman Sulaeman mengatakan ke- 62 warga belajar di PKBM tersebut menjadi peserta UPK secara Daring paket C atau setara dengan Sekolah menengah atas ( SMA ). Saat ini, pihaknya melaksanakan ujian dengan menggunakan ruangan kantor PKBM yang sudah dipersiapkan pihak penyelenggara.

Peserta, kata Eman sebelum UPK diberi bimbingan dari tutor dan tenaga teknis , dengan tujuan dalam pelaksanaan ujuan bisa memahami dan dapat nilai bagus.
“Targetnya 100 peserta yang lulus dan bisa melaksanakan ujian dengan baik,” ujarnya, di Ciwidey, Minggu (21/3).

Sedangkan PKBM Al-Firdaus Kecamatan Pasirjambu mengujiankan 48 orang warga belajar. Ketua PKBM tersebut H. Enjang Rohimat SAg, MM., mengatakan pelaksanaan UPK Paket C setara dengan SMA tahun 2021 ini dilaksanakan dengan cara Daring dan Luring

” Peserta daring sebanyak 14 orang dengan handphone Android menggunakan apliksi WhatApp , sedangkan peserta Luring sebanyak 34 orang dilksanakan secara kelompok di gelar di PKBM ” katanya.

Selama pelaksanaan ujian Jumat , Sabtu dan minggu (19-21/3 ) Enjang mengaku tidak ada masalah. ” Alhamdulillah tidak ada kendala, semua berjalan lancar dan peserta warga belajar di PKBM Al-Firdaur hadir semua,” terangnya.

Seperti PKBM yang lainnya, PKBM Al-Firdaus pun memasang target 100 persen peserta UPK lulus. Sedangkan tahun sebelumnya Enjang menyebutkan sebanyak 52 Peserta Didik lulus dan sudah bekerja.

Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung dr. H. Juhana MM.Pd, mengatakan, pendidikan Nonformal menjadi salah satu upaya pemerintah mencerdaskan masyarakat.

“Lulusan pendidikan kesetaraan atau setara dengan pendidikan formal. Jadi tidak ada perbedaan,” ujarnya.

Dirinya mengatakan, jumlah pendidikan kesetaraan mengalami peningkatan hingga 30 persen.
Ia mengatakan, semua PKBM diharapkan terus meningkatkan manajemen sehingga tata kelola pendidikan kesetaraan paket lebih baik lagi.

“Pendidikan paket A, B dan C tidak disebut lagi pendidikan kelas dua,” katanya.

Menurutnya, lulusan paket bisa mengikuti atau melanjutkan pendidikan ke tingkat yang lebih tinggi lagi. ”Ijazah paket sama bisa mengikuti program rekrutmen semua instansi, bisa digunakan persyarakatan dalam rekrutmen pekerja pemerintah atau menjadi anggota TNI, Polri juga bisa menggunakan ijasah paket,” katanya. ( Lily Setiadarma)

Exit mobile version