Disdik Kab Bandung Gelar Jambore PKBM dan TBM

oleh
oleh

LEMBANG | Kontroversinews.- Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung menggelar jambore outbond melibatkan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Non Formal (PTK PNF) yang tergabung di Pusat Kegiatan Belajar Mengajar (PKBM) dan Taman Bacaan Masyarakat (TBM) sejak Selasa (11/12) hingga Rabu (12/12).

“Kegiatan ini diikuti 135 pendidik dari 67 PKBM dan TBM di Kabupaten Bandung. Acaranya dua hari,” ujar Kepala Seksi Pendidikan Masyarakat (Kasi Dikmas) Disdik Kab. Bandung Hj. M. Sri Laksmi SPd, MPd, saat di temui sela-sela kegiatan di Lembang Asri, Rabu (12/12). Dia mengatakan selain kegiatan outbond terdapat materi yang diberikan yaitu personality branding.

Serta materi tentang motivasi lembaga untuk lebih meningkatkan kompetensi dalam rangka pemberdayaan. Diharapkan, lembaga lebih maju handal dan berdaya saing. “Target capaian 100 persen hadir. Kami ingin adanya semacam penguatan untuk lembaga itu sendiri. Itu fungsi dari outbond atau jambore,” katanya.

Dirinya menambahkan, beberapa capaian yang diperoleh oleh PKBM di Kabupaten Bandung adalah diantaranya PKBM An-nur dari Ibun yang memperoleh penghargaan best practice dari Pertamina. Serta keikutsertaan PKBM dalam lomba keteladanan tingkat Jawa Barat yang diharapkan juara.

Kabid PAUD dan PNFI Disdik Kab. Bandung H. Djunjunan dan Kasi Dikmas Hj. Sri Laksmi berserta staf saat diskusi untuk mensukseskan Jambore Out Bond di Lembang Asri Resort Lembang Kab. Bandung Barat, Selasa (11/12)

Kabid PAUD dan PANFI Disdik Kabupaten Bandung, Drs. H. Djunjunan MS,i mengungkapkan dengan adanya kegiatan jambore diharapkan meningkatkan kompetensi PKBM dan TBM dalam pelayanan program pembelajaran pendidikan nonformal.

“Kegiatan ini bertujuan memberikan penghargaan dan motivasi kepada pendidik non formal melalui kegiatan pembelajaran perilaku kepemimpinan dan dan manajemen di alam terbuka,” ungkapnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bandung, DR. H. Juhana MM.Pd., mengatakan kegiatan jambore diharapkan bisa menjadi tempat dialog pengalaman antar PKBM. Mereka juga katanya akan diberikan materi tentang peningkatan kreativitas, inovasi melalui permainan dan adanya penobatan diantaranya PKBM terbaik.

“Dengan acara ini diharapkan meningkatkan kualitas pendidikan lebih baik. PKBM abad 21 harus adaptasi pelajarannya, tidak boleh konvesional. Adaptif dengan teknologi, tidak hanya second opinion tapi jadi pilihan,” katanya.

Dirinya mengatakan selama ini PKBM terkesan menjadi pilihan second opinion. Namun faktanya lulusan dari PKBM bisa diterima di berbagai universitas yang unggul.
(Lily Setiadarma)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *