Site icon kontroversinews.com

Diduga Tak Rela Kehilangan Segala Tunjangan dari Pekerjaan Sebagai Guru, Saodah Gunakan Sartim Suaminya Sebagai Kuwu

Kab. Cirebon, (Kontroversinews).- Setelah diberitakan pada pemberitaan yang berjudul “seorang istri yang berprofesi sebagai guru SD di duga bisa kendalikan suami dalam memimpin desa kaliwedi kidul, camat : kalau nggak salah kuwu sartim nggak punya hp pak”, kali ini wartawan media ini akan kembali menyuguhkan seperti apa dan bagaimana seorang istri yang di duga bisa mengendalikan suaminya dalam memimpin Desa. selain Camat Kecamatan Kaliwedi Hardomo yang berujar tidak mempunyai nomer Kuwu Desa Kaliwedi Kidul bernama Sartim dan seorang narasumber yang tidak mau namanya disebutkan mengatakan kalau kalau dirinya tidak punya nomer Kuwu Sartim tapi punya nya nomer Saodah istrinya Kuwu.

Kali ini seorang sumber dengan fasih menyebut Saodah sang Guru SD Negeri tersebut dengan sebutan “Kuwu Saoda”, bahkan dengan lancar menyebut “ko kitae kordinasi karo kuwu saoda dikit” pada Minggu 19 Januari 2025 lewat sepotong chatting whatsapp yang disrenshoot dan dikirimkan kepada wartawan media ini. sebutan “Kuwu Saoda” bila disebutkan karena benar-benar seorang Kuwu/Kades yang sedang menjabat sangatlah lazim terdengar, namun Saoda ini adalah seorang Guru SD disebuah SD Negeri yang mempunyai seorang suami yang duduk sebagai Kades/Kuwu di Desa Kaliwedi Kidul.

Pekerjaan Guru disebuah Sekolah Dasar (SD) Negeri untuk saat ini adalah dambaan semua orang, karena selain menjadi Aparat Sipil Negara (ASN) yang dahulu disebut PNS juga mendapatkan segala jenis tunjangan diluar gaji. dengan kata lain, seorang Guru ASN/PNS mendapatkan jaminan pensiun dan hak cuti, mendapatkan hak kompetensi, peluang mendapatkan beasiswa studi, mendapatkan berbagai tunjangan seperti tunjangan kerja, sertifikasi dan lain sebagainya. dan posisi jabatan Kepala Desa (Kades)/Kuwu juga tidak bisa dipandang sebelah mata, selain mempunyai hak dan kekuasaan dalam mengatur roda pemerintahan desa. juga punya keistimewaan dalam mengatur segala keuangan yang datang dan dikelola, sementara ada banyak sumber keuangan yang datang. baik itu dari APBN maupun APBD, seperti Dana Desa (DD), Alokasi Dana Desa (ADD), bantuan provinsi (banprov), dan bantuan-bantuan lainnya. jadi mungkinkah hal inilah yang di duga memicu seorang Saodah, ingin menjadi Kades/Kuwu tapi tidak mau melepas pekerjaannya sebagai Guru SD Negeri. semua memerlukan pembuktian yang lebih akurat, tapi sebutan Saoda sebagai “Kuwu Saoda” sepertinya cukup untuk membuktikan bahwa keberadaannya tidak bisa dipandang sebelah mata. ras terkuat dibumi ini di duga sedang menunjukkan eksistensinya dihadapan semua makhluk, agar tahu bahwa 2 hal, yakni menjadi Guru dan Kuwu bisa dilakukannya dengan gemilang.

Pada Senin 20 Januari 2025, wartawan media ini kembali melakukan investigasi diwilayah Kaliwedi Kidul. mencari informasi tentang seperti apa dan mengajar di SD mana Saodah tersebut, dan didapati, Sekolah tempatnya mengajar adalah SDN 2 Kaliwedi Kidul atau yang biasa disebut masyarakat sekitar dengan sebutan SD Pilang. kondisi bangunan yang terlihat tidak layak disebut sekolahan karena kondisinya rusak disana-sini dan hanya beberapa lokal saja tersebut, sepertinya menjadi tempat yang nyaman untuk Saodah mengajar sambil “menakhodai” Pemerintahan Desa Kaliwedi Kidul yang dipimpin oleh Sartim suaminya. pernah suatu waktu, Saodah ditempatkan di sekolah lain. namun entah apa sebabnya, dirinya kembali lagi ke SD Pilang.

“bu saodah pernah dipindahkan mengajar disekolah lain, tapi balik lagi kesini,” ujar warga yang ada didekat SD pilang saat ditanya oleh wartawan media ini tentang kiprahnya Saodah di dunia pendidikan selama ini. bahkan dirinya menambahkan, pernah pada suatu waktu, SD Pilang mau di merger (disatukan). tapi yang bersangkutan (saodah, red) bersikukuh agar SD tersebut tidak di merger walau murid yang bersekolah tidak banyak. jadi, sekolah yang sepi dan sudah tidak layak dipakai. inilah yang sepertinya dijadikan oleh Saodah bisa maksimal bekerja sebagai guru dan Kuwu, serta mungkin menunjukkan pada publik bahwa 2 pekerjaan tadi tidak menghalanginya untuk sukses. (Kusyadi)

Exit mobile version