FLORIDA (kontroversinews.com) – Jacqueline Hernandez, gadis Clermont, Florida yang diduga diculik oleh ayahnya, dipertemukan kembali dengan ibunya di perbatasan Amerika Serikat (AS)-Meksiko setelah empat belas tahun berpisah.
Hilangnya Hernandez yang berusia enam tahun pada 2007 lalu adalah kasus yang belum terpecahkan hingga bulan ini, ketika dia dilaporkan menghubungi ibunya di Facebook.
Hernandez, 19, mengatakan kepada Angelica Vences-Salgado bahwa dia berada di Meksiko. Mereka pun bertemu pada Senin (13/9) di Texas.
Sebelumnya pada 2 September lalu, Vences-Salgado menghubungi polisi Clermont dan mengatakan bahwa dia telah dihubungi secara online oleh seorang wanita yang mengaku sebagai putrinya.
Polisi di Florida dan Texas, serta penyelidik dari Departemen Keamanan Dalam Negeri, membuat rencana untuk “mencegat” wanita muda itu selama pertemuannya dengan Vences-Salgado untuk memverifikasi identitasnya.
Penyelidik telah memverifikasi identitas Hernandez. Data ini membuktikan bahwa dia adalah anak dari Vences-Salgado.
Dalam pertukaran Facebook mereka, Hernandez dan ibunya, Vences-Salgado setuju untuk bertemu di titik masuk ke AS, tepatnya di Laredo, Texas.
Dalam sebuah pernyataan pada Senin (13/9), Kepala Polisi Clermont Charles Broad mengatakan, upaya terkoordinasi itu menciptakan “pengganda kekuatan” yang membantu menyatukan kembali pasangan ibu dan anak tersebut, setelah berpisah selama 14 tahun.
Dilansir dari BBC, Departemen Kepolisian Clermont belum memberikan komentar lebih jauh.
Upaya pertemuan kembali ini memanfaatkan sumber daya dari beberapa lembaga penegak hukum di tingkat negara bagian dan federal.
Seperti diketahui, pada 22 Desember 2007, Hernandez diduga diculik dari rumahnya oleh ayahnya, Pablo Hernandez.
Surat perintah kejahatan dikeluarkan pada saat itu, karena pihak berwenang memperkirakan keduanya kemungkinan akan melakukan perjalanan ke Meksiko. Keberadaan Hernandez saat itu masih belum jelas.