Kab Bandung | Kontroversinews.- Antisipasi dampak negatif keberadaan Tol Soreang-Pasirkoja (Soroja), Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung akan menggelar Margahayu Fair sebagai ajang promosi produk UMKM warga setempat.
Camat Margahayu, Muhammad Usman, menuturkan keberadaan Tol Soroja membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat. Pelaku usaha kecil dan besar di sepanjang Jalan Raya Kopo-Soreang merasakan betul dampak negatif keberadaan tol tersebut dengan berkurangnya omset para pelaku usaha.
“Sehingga, diperlukan kegiatan promosi semacam pameran berbagai produk dari para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang ada di Kecamatan Margahayu yang sebelumnya dilalui pengunjung ke Bandung Selatan,” katanya saat ditemui di Soreang, Selasa (24/7/2018).
Menurut Usman memang belum ada kajian yang pasti terkait berkurangnya omzet para pelaku usaha akibat beroperasinya Tol Soroja tersebut. Namun selama ini pihaknya menerima laporan banyak pelaku usaha, yang mengalami penurunan usahanya.
“Kami berpikir keras untuk membantu mendorong para pelaku UMKM di Kecamatan Margahayu ini agar tetap berjalan. Salah satunya dengan menggelar pameran berbagai produk UMKM, sekaligus pentas seni budaya dan kuliner dalam Margahayu Fair,” tuturnya.
Usman mengatakan, Margahayu Fair ini diharapkan dapat meningkatkan interaksi antara produsen atau para pelaku usaha yang ada di Kecamatan Margahayu dengan para calon pembeli atau buyer dari luar daerah.
Karena memang di Margahayu ini terdapat berbagai UMKM yang cukup potensial dan memiliki kualitas cukup bagus dengan beragam hasil produksinya.
“Ada Kampung Boneka, Kampung Topi, Kampung Militer, Kampunh Ransel, Kampung Iket (ikat kepala khas Sunda), Kampung seni dan lain sebagainya. Nah untuk mempromosikan berbagai potensi ini kami kembali menggelar Margahayu Fair,” katanya.
Dikatakannya tahun ini Margahayu Fair akan digelar di Miko Mall Kota Bandung pada 28-29 Juli mendatang. Pemilihan Miko Mall sendiri bertujuan untuk menjaring atau menarik perhatian para pengunjung mal tersebut, untuk mengenal dan membeli berbagai produk unggulan dari para pelaku UMKM di Kecamatan Margahayu Kabupaten Bandung.
“Sengaja digelar di luar Kabupaten Bandung dan di Mall, tujuannya agar lebih banyak menarik perhatian pengunjung dari luar, yang dulu mungkin biasa langsung datang ke toko atau sentra sentra UMKM karena terlewati di sepanjang jalan tapi setelah ada tol enggak lewat lagi,” katanya.
Nantinya akan ada 32 pelaku UMKM yang berpartisipasi. Jumlah tersebut masih terbilang sedikit dengan pelaku UMKM di Kecamatan Margahayu yang jumlahnya ratusan. Selain kegiatan pameran berbagai produk UMKM, Margahayu Fair juga diisi dengan pagelaran seni budaya. Dimana para pelaku seni budaya tersebut berasal dari Kecamatan Margahayu dan sekitarnya.
“Tak hanya itu saja, sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan, pihaknya bekerja sama dengan komunitas bank sampah menggelar even menukar sampah dengan sembako,” katanya.
Sememtara menurut Marcomm Manager Dedeh Kuswandini Kita konsepnya memfasilitasi dan mensuport para UMKM dengan menyediakan tempat di lantai dua atrium oval. Kita kerjasama dengan UMKM beberapa kali baik dari Kota Bandung maupun Kabupaten Bandung.
Miko mall punya tempat area luas, tempat parkir nyaman dan para umkm kita suport yang dari umkm.
“Kita ada tempat untuk pameran umkm di lantai dasar, kalau untuk toko bisa dibantu untuk UMKM,” pungkasnya. (Lily Setiadarma)