Site icon kontroversinews.com

Daftar di Tempat, Vaksinasi di Palembang Membeludak

vaksinansi di Palembang membludak. Foto: Tangkap layr dari video yang beredar.

PALEMBANG (Kontroversinews.com) – Vaksinasi di sebuah lapangan sekolah di Kota Palembang, Sumatera Selatan membludak pada hari Selasa kemarin.

Membludaknya warga yang ingin vaksin membuat kericuhan dan mengabaikan protokol kesehatan. Warga terlihat saling dorong-dorongan dengan keamanan.

Menurut informasi dari Humas penyelenggara kegiatan vaksin, pihaknya telah menyiapkan 1.000 dosis vaksin, namun jumlah warga yang datang di luar perkiraan.

Sebelumnya beredar video di media sosial yang memperlihatkan ribuan orang mengantre vaksin di Sekolah Maitreyawira di Jalan Abdul Rozak No. 50 Palembang.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palembang, Sumatera Selatan, menyebut kerumunan program vaksinasi Covid-19 ini disebabkan proses registrasi yang dilakukan secara manual di tempat (on the spot) oleh pihak inisiator vaksinasi.

Diketahui Program vaksinasi itu diselenggarakan oleh Komando Distrik Militer 0418/Palembang bekerjasama dengan sejumlah yayasan.

“Mereka sebar flyer soal vaksinasi massal tanggal 24 Agustus itu, masyarakat silakan datang jam 07.00 dan bawa KTP begitu. Sempat terjadi kerumunan saya yakin karena registrasi tidak online ya, sehingga masyarakat yang baca flyer tersebut pasti akan datang,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Dinkes Kota Palembang Yudhi Setiawan yang dilansir dari CNNIndonesia.com, Rabu (25/8).

Yudhi juga menjelaskan, selama ini skema penyelenggaraan program vaksinasi juga dibantu TNI/Polri. Selama ini, kata dia, baik Dinkes maupun TNI/Polri mendapat jatah vaksin dari gudang farmasi Dinkes Provinsi Sumatera Selatan.
“Dari bidang pelayanan kesehatan kami sudah berkoordinasi dengan TNI/Polri supaya kejadian seperti ini tidak terulang. Kami sudah sarankan agar registrasi tidak manual, harus secara online,” kata dia.

Yudhi juga mengimbau agar seluruh penyelenggara vaksinasi dapat meminimalisir kejadian serupa. Sebab, kerumunan ribuan orang seperti yang terjadi kemarin dikhawatirkan menciptakan klaster baru.

Exit mobile version