Bupati Tinjau Lokasi Pasca Bencana Banjir di Desa Luragung Tonggoh

oleh -200 Dilihat
oleh

KUNINGAN | Kontroversinews-Senin (08/06/2020) Bupati Kuningan H. Acep Purnama., SH., MH, di dampingi Kalak BPBD, Kepala Desa Luragung Tonggoh Emnar Maesajenar bersama Perangkat Desa lainnya tinjau lokasi rawan banjir di Dusun Puhun RT 04/RW 02 Desa Luragung Tonggoh Kecamatan Luragung.

Seperti di ketahui di daerah Dusun Puhun RT 04/RW 02 Desa Luragung Tonggoh telah terjadi banjir, banjir tersebut terjadi karena adanya luapan air dari sungai Ciledug yang masuk ke Balong Besar/situ. Posisi sungai berada di atas situ besar, dengan posisi berada di sebelah utara, dan sebelah selatan nya pemukiman warga.

DI kesempatan tersebut Bupati Kuningan berinteraksi dengan warga yang terdampak “ ketika curah hujan tidak begitu deras dan durasi hujan aga lama, tingginya air bisa di atas mata kaki, apalagi kalo hujan besar tinggi air bisa sepaha orang dewasa” Ujar Warga Setempat.

Bupati Menjelaskan “ terkait beberapa minggu yang lalu terjadi musibah banjir ini tidak terlepas karena saluranya yang kurang tepat, di bangun saluran yang kurang tepat, saya tadi alhamdulilah melihat langsung dan beberapa waktu yang lalu pula pak Kadis PUTR langsung melihat, untuk kegiatan kegiatan penanganan-penanganan lainnya, silahkan Pak Kuwu sesuai dengan kemampuan desa untuk segera mengerjakan yang mampu oleh desa dan selebihnya tanggung jawab pemerintah daerah, insya allah mulai besok saya akan rencanakan untuk menangani kedaruratan ini, karena saya lihat kalo ini di biarkan hujan besar apalagi, hujan kecil saja genangan air bisa meluap, jadi ini harus segera di perbaiki saluran nya, di perbesar saluranya, di perdalam, agar air dari tempat yang tinggi mengalir ke tempat yang lebih rendah, jadi kepada pak kades dan semua perangkat desa jangan khawatir, urusan membelah jalan adalah urusan pemerintah daerah, untuk nanti jalan ini kita belah, di buat saluran nya melintas jalan, dan kami pun tidak gegabah membangun saluran jalan ini karena jalan ini jalan urat nadi transportasi yang tidak bisa dan dilarang melintas alat-alat berat, jadi tidak bisa sembarangan, jadi mungkin ini mah tidak bisa di laksanakan menggunakan anggaran desa tapi harus oleh anggaran Pemerintah Daerah, dan alhamdulilah ketika kejadian bencana banjir kemarin dengan kesigapan semua elemen dan warga disni, akibat terparahnya bisa segera di atasi, tinggal bagaimana agar kejadian itu tidak terulang kembali” (ds/wahyudin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *