Ciwidey | Kontroversinews – PT Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja cabang Ciwidey akan melampaui pencapaian target yang ditetapkan pada Desember 2019 mendatang. Surplus diperoleh dari baki debet kredit, tabungan dan deposito. Kondisi tersebut mengalami tren yang positif untuk perkembangan bank saat ini dan selanjutnya.
“Alhamdulillah sampai bulan Agustus trennya positif. Dari rencana bisnis bank seperti baki debit kredit, tabungan dan deposito terlihat nilainya,” ujar Kepala BPR cabang Ciwidey, Edwin Barlianto, Jumat (20/9).
Ia mengungkapkan, target baku debit kredit hingga Desember mencapai Rp 18 miliar lebih. Namun hingga Agustus kemarin sudah mencapai Rp 20 miliar lebih. Sedangkan tabungan dari target Rp 12 miliar di Desember, namun saat ini sudah mencapai 13 miliar lebih.
Kemudian menurutnya untuk deposito dari target Rp 8 miliar lebih pada Desember namun pada Agustus kemarin sudah mencapai Rp 8 miliar lebih. “Artinya sudah surplus, baki debit kredit presentasenya 112 persen, tabungan persentase 102 persen dan deposito sekitar 101 persen,” ungkapnya.
Dirinya mengungkapkan pada Desember 2018 silam, baki debit kredit hanya mencapai Rp 16 miliar. Kemudian tabungan Rp 11 miliar dan deposito Rp 7 miliar lebih. Sedangkan NPL bank sendiri di Desember 2018 mencapai 7.52 persen dan saat ini menurun menjadi 5.31 persen.
“Dari pertama saya gabung terus melakukan konsolidasi dengan tim. Saya paparkan rencana bisnis cabang Ciwidey termasuk target kenaikan perbulan,” katanya.
Edwin menyebut dirinya pun memaparkan rencana meraih target sebelum Desember 2019. Oleh karena itu, dirinya menggenjot agar tim bekerja dengan baik dan kompak meski terbatas personel yang hanya 12 orang. “Alhamdulillah, (pelayanan) masih bisa tertangani,” katanya.
Ia menambahkan, aset BPR Kerta Raharja cabang Ciwidey Rp 23 miliar dengan nasabah kredit mencapai 903 orang dari berbagai jenis kalangan. Saat ini katanya nasabah dari kalangan pedagang di pasar berpotensi bagus.
“Harapan sampai Desember kita mencapai sesuai target, yang direncanakan Desember 2019 bisa ending sesuai dengan target yang dicanangkan,” katanya. (Lily Setiadarma)