SOREANG (Kontroversinews.com) – Ditengah cuaca ekstrim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung juga melakukan antisipasi guna mencegah penyebaran Covid 19.
Kepala Pelaksana Harian BPBD Kabupaten Bandung, H . Akhmad Djohara mengatakan saat ini tengah terjadi situasi cuaca ekstrem dan sulit ditebak. Katanya, hal tersebut dikarenakan tengah ada proses pergantian cuaca dari musim hujan ke musim kemarau.
“Kalau sebelum-sebelumnya, di bulan Juli itu sudah mulai memasuki musim kemarau tapi sekarang masih musim hujan. Cenderung terjadi banjir dan longsor di sejumlah wilayah. Seperti jebolnya tanggul sungai di Desa Panyadap, Kecamatan Solokan Jeruk dan Desa Alamendah Kecamatan Rancabali beberapa waktu yang lalu,” ujar Akhmad saat dihubungi wartawan via telepon, Rabu (23/6).
Selain banjir dan longsor, Akhmad Djohara yang akrab di sapa Ajo , juga meminta masyarakat untuk mewaspadai pohon tumbang. Untuk kegiatan penanganan bencana, kata Ajo, setiap harinya disiapkan sepuluh pegawai yang berjaga selama 24 jam. Kemudian di setiap wilayah juga terdapat pos siaga, dari mulai petugas hingga peralatan penanganan bencana sudah tersedia.
“Warga yang rumahnya berada di tepi sungai atau tebing, harus tetap waspada, kalau ada hujan yang cukup deras, mengungsi saja dulu dan mengamankan diri,” ungkap Ajo.
Selain melakukan antisipasi terhadap kejadian bencana, kata Ajo, BPBD Kabupaten Bandung juga memberikan pelayanan penyemprotan disinfektan untuk masyarakat umum.
“Sebenarnya yang bertugas menyemprotkan disinfektan itu Dinas Pertanian, tapi karena saat ini kasus Covid 19 sangat tinggi, maka BPBD yang semula hanya melakukan kegiatan penanganan Covid 19 di daerah bencana sekarang mulai menyasar masyarakat umum. Karena memang saking banyaknya permintaan warga untuk mendapat giliran penyemprotan disinfektan,” tutur Ajo.
Setiap harinya, ungkap Ajo, ada dua sampai tiga orang warga yang meminta untuk mendapatkan penyemprotan disinfektan. Saat ini, stok disinfektan di BPBD Kabupaten Bandung hampir habis.
“Ini sebagai pelayanan publik jadi kami akan tetap mengupayakannya. Kita akan koordinasi dengan dinas kesehatan dan pertanian barangkali bisa menyediakan disinfektan,” pungkasnya. (Lily Setiadarma)