Site icon kontroversinews.com

Sungai Pawan Meluap, Ketapang Dilanda Banjir

foto:Tribunpontianak

KETAPANG (Kontroversinews.com) – Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi sejak Kamis (9/9) menyebabkan Sungai Pawan di Kabupaten Ketapang, Provinsi Kalimantan Barat meluap. Akibatnya, permukiman warga empat desa pada dua kecamatan di Kabupaten Ketapang terendam banjir.

Empat desa tersebut adalah Desa Sungai Pelang di Kecamatan Matan Hilir dan Desa Ulak Medang, Desa Tanjung Pasar, Desa Mayak di Kecamatan Muara Pawan. Total ada 8.132 jiwa terdampak banjir.

“Rencananya hari ini kami akan turunkan bantuan logistik dengan menggunakan Speed Boat bagi warga terdampak banjir di dua kecamatan tersebut,” kata Operator Pusdalops Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ketapang, Yogi, Jumat (10/9).

BPBD Kabupaten Ketapang mencatat, sebanyak 1.538 KK atau 5.383 jiwa di Desa Sungai Pelang terdampak banjir. Selain itu, satu Sekolah Dasar (SD) dikabarkan terendam. Tinggi Mata Air (TMA) berkisar antara 43 hingga 57 cm.

Hingga saat ini, masih terdapat beberapa jalan yang tergenang air di Desa Sungai Pelang. BPBD Kabupaten Ketapang melaporkan tinggi air diperkirakan masih akan terus naik apabila hujan kembali turun.

“Prakiraan BMKG sore hari ini berpotensi turun hujan. Kami sudah siapkan personel TRC di lapangan apabila terjadi kenaikan tinggi air,” jelas Yoga.

Sementara di Desa Ulak Medang, Desa Tanjung Pasar, dan Desa Mayak banjir sudah mulai berangsur surut. Ada 2.749 jiwa yang terdampak dan 84 unit rumah terendam.

TMA saat kejadian berkisar antara 13 hingga 130 cm. Tidak ada laporan warga yang mengungsi akibat fenomena tersebut.

“Sampai saat ini tidak ada laporan warga yang mengungsi baik ke rumah kerabat ataupun fasilitas milik daerah,” ujar Yogi.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut Provinsi Kalimantan Barat akan memasuki musim hujan pada bulan September hingga November. BNPB mengimbau kepada pemangku kebijakan dan masyarakat untuk melakukan langkah antisipatif terhadap potensi angin kencang, hujan deras dalam waktu singkat sehingga memicu terjadinya bahaya hidrometeorologi. ***AS

Exit mobile version