samosir kontroversinews.
Postingan seorang netizen yang notabene ASN terkait salah satu Paslon Bupati Samosir Vandiko Gultom yang sedang berkunjung ke suatu Pasar Tradisional di Nainggolan Samosir ditanggapi tegas oleh Pjs Bupati Samosir Lasro Marbun.
Ketika dikonfirmasi wartawan di ruang kerjanya Kamis, 8/10/2020, Pjs. Bupati Samosir Lasro Marbun menyampaikan prihatin bila ada ASN yang masuk menjadi pelaku dalam ruang politik.
“ASN itu boleh cinta politik tapi tidak boleh menjadi pelaku politik,” tegas Lasro Marbun.
Dia pun berjanji akan memanggil para ASN yang telah masuk kedalam ruang politik praktis itu.
Netralitas ASN itu harga mati, karena saya akan segera memanggil mereka dan akan melakukan peneguran segera,” tegas Lasro Marbun.
Lasro Marbun juga mengaku telah menandatangani surat edaran dengan mempertegas pasal dan sanksi bila melakukan pelanggaran.
Sebelumnya ungkapan komentar ASN Jenny Purba dihinggapi beragam komentar pada akun Mangoloi Sinaga hingga Kamis 8/10/2020 di Grup Media Sosial facebook “Menuju Samosir Maju”.
Mencoloknya, komentar tersebut datang dari akun salah seorang Aparatur Sipil Negara (ASN), Jenni Purba yang saat ini menjabat Kepala Bidang pada Instansi Dinas Sosial Kabupaten Samosir.
Ada pun postingan tersebut awalnya diposting oleh akun facebook bernama Mangoloi Sinaga pada Grup Menuju Samosir pada 6/10/2020 lalu.
Pada gambar yang diposting tersebut, Paslon Bupati Samosir Vandiko Gultom terekam menunjukan sembah dan cium tangan ke seorang wanita tua yang sehari-hari berdagang di Pasar Tradisional Nainggolan.
Dalam keterangannya fotonya, Mangoloi menjelaskan memperoleh foto pertemuan Paslon Vandiko dengan wanita tua itu dari seorang temannya yang dikirim melalui WhatsApp.
“Dapat kiriman foto dari kawan via WA. Kaget dan terharu melihatnya.
Lambok bohi ni Pak Vandiko on manomba Inongku na lagi marrengge-rengge di Onan Nainggolan (Betapa lembut wajah Pak Vandiko menyembah ibuku yang sedang menjaja dagangan di Pasar Nainggolan) Senin 05/10/2020. Terimakasih Pak Vandiko atas kunjungannya ke Lapak Inongku (ke lapak berjualan ibu ku),” tulis Mangoloi.
Diantara sederetan komentar netizen pada facebook tersebut, kemudian muncul komentar Jenni Purba.
“Boi do songon na ujui somba sikke (bisakah seperti yang dulu sembah “sikke”/sejenis jangkrik yang dapat hidup di air dan darat)”, tulis akun Jenni Purba mengomentari foto Vandiko yang berkunjung ke Pasar Tradisional di Kecamatan Nainggolan.
“Songon dia do somba sikke ? (Bagaimana sembah sikke)”?, timpal akun facebook Ferry Malau.
“Ferry Malau Hahaha…Ro ho tu jabuni Nantulang asa hu patorang (datanglah ke rumahku agar kujelaskan),”jawab Jenni.
Lalu dijawab Ferry Malau ke Jenni Purba ,”Oke nantulang,” sahut Ferry sambil meletakkan simbol lambang dua jari dibarengi dua simbol menunjuk ke atas dan ke samping kanan.
Lalu, komentar pedas kasar dari akun facebook Ahmad Pandiangan menghinggapi kolom komentar untuk Jenni Purba.
“Jenni Purba jorbut ma utok utok mu boh. Na lak so hea do tulus roham mangula siulaonmu ? Ibaen tardophon roha ho ? Molo pe sering ho marsobba sikke dang sarupahononmu i tu na ibaen ni si vandiko. Molo hupaihut-ihut ASN do hamu ra. Na sering do hamu marsobba sikke sebagai ASN (Jenni purba, buruk sekali pola pikirmu. Pernahkah kamu tulus mengerjakan tugasmu ? Kalau pun kamu sering bersembah sikke, jangan samakan itu dengan yang dilakukan Vandiko. Kalau aku ikuti jejakmu, kamu seorang ASN kan),” sebut Ahmad Pandiangan.
“Ahmad Pandiangan status diatas dibuat Ito Mangoloi Sinaga dan saya komentari karena saya teringat masa tahun 2010. Kedua, saya tidak bawa nama Institusi saya. Ketiga, adakah Undang-undangnya saya dilarang mengeluarkan pendapat ? Yang dilarang itu mengkampanyekan seorang calon,Menghujat seseorang. Pahami makna tulisan saya Jika anda merasa lebih punya utok-utok (otak) pasti anda paham. Berekku sajo pe bingung dope ate Ferry Malau,” sebut Jenni Menjawab tudingan Ahmad Pandiangan.(ps)