Kab Bandung | Kontroversinews.- Seribu kepala keluarga korban banjir terima bantuan sembako dari Anang dan Agung, hal ini dilakukan Agung sebagai wujud kepedulian sesama muslim lainnya yang tengah diuji dan mendapatkan musibah dari Allah SWT.
Sementara menurut H. Anang Susanto yang juga sebagai Bacaleg Anggota DPR RI dari Fraksi Golkar menuturkan bahwa bantuan yang diberikan kepada masyarakat korban banjir itu tidak ada kaitannya dengan partai dan anggaran APBD Kab. Bandung, melain murni diberikan dengan mengocek kantong pribadi Anang dan Agung.
Hal ini dilakukan sesuai anjuran Agama Islam dimana seseorang memiliki rizki lebih hendaklah berbagi dengan orang lain yang membutuhkan. “Kami sekeluarga memiliki rizki lebih tidak ada salahnya bila berbagi dengan tetangga sekitar yang membutuhkan apalagi mereka tengah menderita akibat korban banjir, kami hanya berharap semoga bantuan yang kami berikan dapat mengurangi beban mereka,” ucap Anang.
Sementara H. Agung Yansusan S menuturkan bahwa pemberian sembako yang disampaikan kepada korban banjir sama sekali tidak ada kaitannya dengan partai, melainkan murni kehendak keluarga untuk berbagi rizki.
“Kita semua pasti akan mati oleh hal tersebut kiranya kematian kita tersebut bila ajal tiba senantiasa diikuti dengan hal-hal baik husnul khotimah,” kata Agung.
Sebagai sesama muslim dia ingin berbagi bersama mereka, karena Agung yakin rizki yang didapat siapa tahu ada rizki orang lain yang diterimanya.”Kita punya rizki yang benar-benar sudah bisa dirasakan dinikmati baik itu oleh mulut kita maupun lainnya, mungkin bantuan yang kami sampaikan benar-benar rizki mereka yang keterima keluarga kami,” aku Agung.
Namun Agung mengakui, karena dirinya bersama bapaknya (H. ANANG SUSANTO) yang juga sebagai Ketua DPRD Kab. Bandung sangat erat keterlibatannya dalam salah satu partai politik. “Tidak dapat dipungkiri bila kegiatan selalu dikaitkan, namun kita kembalikan saja kepada masyarakat tergantung mereka dalam menyikapinya,” ujar Agung.
Dia berharap kepada masyarakat para korban bencana banjir dapat lebih proaktif dalam menyikapinya dan lebih konsen terhadap anggota keluarganya yang Lebih tua (manula) serta anak-anak dibawah umur agar untuk menghindari hal hal yang tidak di inginkan bila bencana banjir datang. (AWING)