OLYMPIA (Kontroversinews.com) – Berbagai cara dilakukan untuk menarik minat warga agar mau divaksin Covid-19, termasuk menjanjikan hadiah di luar dugaan. Di Negara Bagian Washington, Amerika Serikat, otoritas setempat memberi hadiah ganja bagi penerima vaksin yang beruntung.
Otoritas memberikan izin kepada penjual ganja berizin untuk memberikan ‘daun surga’ secara gratis kepada orang dewasa yang mendapatkan vaksin, baik dosis pertama maupun kedua di klinik.
Gubernur Washington Jay Inslee (D) juga mengumumkan serangkaian insentif vaksin lainnya pada pekan lalu, termasuk hadiah lotre, tiket pertandingan olahraga, dan permainan, untuk mendorong warga. Di Washington, 58 persen warga di wilayah itu sudah mendapatkan setidaknya satu dosis dan 49 persen telah divaksin penuh.
Promosi bertajuk joints for jabs di Washington berlangsung dari 7 Juni hingga 12 Juli. Pemerintah negara bagian menyatakan telah mendapat banyak permintaan dari pengecer ganja untuk terlibat dalam upaya tersebut.
Pakar kesehatan berulang kali mengatakan, permintaan vaksin akan berkurang di kemudian waktu karena berbagai alasan, yakni keraguan warga atas kemanjurannya, akses, serta pengiriman logistik.
“Sejak awal pandemi, kita memiliki sekitar seperempat dari populasi yang seperti itu,” ujar Rupali Limaye, seorang ilmuwan perilaku dan sosial Sekolah Kesehatan Masyarakat Johns Hopkins, yang sedang mempelajari fenomena vaksinasi Covid-19, dikutip dari The Washington Post, Sabtu (12/6/2021).
Limaye melanjutkan, sangat beralasan jika pemerintah negara bagian memutar otak untuk menarik minat warganya mendapatkan vaksin. “Masuk akal kita berada di tempat ini, di mana harus membujuk warga untuk mendapatkan vaksin,” ujarnya.
Dia melihat kreativitas yang dilakukan negara bagian yang semakin menarik. Pejabat di New Jersey dan Washington DC menargetkan populasi lebih muda dengan menawarkan bir gratis. “Bagi sebagian orang mungkin cukup untuk mengatakan, ‘Anda bisa mendapat donat’.
Bagi yang lain, mereka mungkin membutuhkan sesuatu yang lebih, seperti beasiswa kuliah. Bagi saya, ini cocok dengan prinsip umum tentang bagaimana kita harus fokus pada ilmu perilaku, menghadapi berbagai orang di mana mereka berada,” kata Limaye.(Sumber: iNews.id) ***AS