SOLO (kontroversinews.com) – Aksi vandalisme corat-coret berisi kritik terhadap pemerintah sempat muncul di beberapa titik di kawasan Pasar Legi, Solo, Jawa Tengah pekan ini. Coretan itu akhirnya dihapus oleh petugas.
Vandalisme yang ditemukan di tembok dan gerbang pertokoan itu di antaranya bertuliskan ‘Orang Miskin Dilarang Sakit #RIP Pemerintah’, ‘2021 Perang Tanpa Musuh’ dan juga ‘Pray For PKL, Indonesiaku Lagi Sakit’.
Keberadaan tulisan-tulisan yang dibuat dengan cat semprot itu tidak diketahui secara pasti kapan mulai ada. Warga sekitar pun tidak mengetahuinya meski sering melintasi kawasan itu.
“Tidak tahu kapan tulisan itu ada, tidak memperhatikan tulisannya,” ucap seorang warga yang tak mau disebutkan namanya, Selasa (24/8).
Kepala Satpol PP Kota Solo Arif Darmawan mengatakan aksi yang dilakukan orang tidak bertanggung jawab itu terlarang dan menyalahi Perda nomor 10 tahun 2015. Dengan dasar itu petugas akan menindak pelakunya.
“Kami akan menindak (pelakunya) karena melanggar Perda,” ucap Arif.
Arif tidak menampik bahwa pihaknya sempat kecolongan dengan adanya vandalisme itu. Dia menjelaskan belakangan ini jajarannya fokus pada penertiban pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). Dengan munculnya corat-coret ini, Arif mengaku, akan menggiatkan patroli guna mencegah berulangnya aksi vandalisme.
“Kami agak lengah karena full di PPKM, sehingga untuk pengawasan agak kendor,” ucap dia.
Camat Banjarsari Beni Saptono Putro menambahkan, aksi vandalisme terjadi di tiga titik di kawasan Pasar Legi Solo.
“Aksi vandalis itu ada di beberapa titik, tiga titik di perempatan kecil Pasar Legi dan di perempatan besar sisi barat Pasar Legi,” kata dia.
Pihaknya sudah menginstruksikan kepada pihak Kelurahan Setabelan untuk menutup tulisan-tulisan tersebut.
“Vandalisme sudah ditutup, dicat ulang oleh Linmas Kelurahan Setabelan dan dibantu oleh Babinsa. Semoga tidak ada titik lainnya,” ucapnya.
Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga akhirnya angkat bicara. Menanggapi isi kritik pada coretan itu, Ganjar berkata dirinya memastikan orang miskin di Solo yang sedang sakit akan tetap dibantu, sehingga bisa tertangani dan sembuh.
“Orang miskin apapun, siapapun kan kami bantu semua. Ada jaminan-jaminan kesehatan,” ujarnya kepada wartawan di Balaikota, Selasa (24/8).
Putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu juga menyarankan agar orang yang membuat tulisan-tulisan tersebut bertemu dengannya dan menyampaikan keluhannya.
“Itu siapa yang bikin vandalisme silakan ketemu saya kalau ada hal-hal yang misalnya dikeluhkan. Kalau di Solo orang sakit semuanya kita jamin bisa berobat, anak-anak kita jamin semuanya bisa sekolah,” ungkapnya.
Ditanya apakah Pemkot akan mencari pelaku vandalisme, Gibran mengatakan, sudah bukan ranahnya Pemkot. Menurutnya, tugas mencari pelaku adalah tugas dari kepolisian.
“Itu bukan tugas saya, tugasnya Polri,” katanya. Terkait dihapusnya coretan-coretan itu, Gibran menjelaskan, bahwa Itu kan rumah orang sehingga sudah sewajarnya kalau dihapus.
“Nek omahmu dicoret-coret lak yo nesu to (kalau rumahmu dicoret-coret pasti marah kan)?” terangnya.
“Ya saya tidak antikritik. Kalau ada kritikan atau masukan silakan sampaikan ke saya. Jangan melakukan vandalisme lagi. itu kan rumah orang. Wajib kita hapus,” ujarnya.(Detikcom/AS)