JAKARTA (Kontroversinews.com) – Jika dilihat dari Indonesia ajang sebelumbya yaitu Olimpiade Rio de Janeiro 2016 bisa dipastikan Indonesia gagal mencapai target perbaikan peringkat pada Olimpiade Tokyo 2020 tahun ini.
Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali menyatakan target kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo adalah memperbaiki peringkat dari Olimpiade Rio de Janeiro.
Diketahui bahwa Indonesia mengakhiri Olimpiade 2016 di posisi 46 dengan 1 emas dan 2 perak.
Posisi Indonesia di klasemen medali saat ini dipastikan akan tergusur oleh Filipina yang bakal menambah perolehan medali dari cabang tinju. Filipina saat ini berada di posisi 49 dengan 1 emas, 1 perak dan 1 perunggu.
Akan tetapi sampai dengan Jumat (6/8) pukul 10.30 WIB, Indonesia menempati peringkat ke-46 pada klasemen medali Olimpiade Tokyo 2020. Posisi itu setara dengan capaian pada klasemen akhir medali Olimpiade Rio de Janeiro.
Greysia/Apriyani peraih emas Olimpiade Tokyo bagi Indonesia. Tim Indonesia menempati posisi ke-46 di Olimpiade 2020 usai meraih satu medali emas, satu perak dan tiga perunggu dari Olimpiade Tokyo. Medali emas didapat dari ganda putri bulutangkis, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Medali perak diraih lifter Eko Yuli Irawan di kelas 61 kg, sedangkan perunggu diraih lifter Windy Cantika Aisah di kelas 49 kg, Rahmat Abdullah di kelas 73 kg dan Anthony Sinisuka Ginting di sektor tunggal putra bulutangkis.
Petinju Carlo Paalam dari kelas terbang memastikan lolos ke final. Sekalipun Paalam kalah di final, Filipina dipastikan mendapat tambahan perak.
Tambahan medali perak itu sekaligus memastikan kenaikan peringkat yang cukup signifikan buat posisi Filipina di klasemen medali Olimpiade. Sebagai informasi laga final tinju kelas terbang baru akan digelar pada Sabtu (7/8) besok. ***TONY