Site icon kontroversinews.com

132 Orang Tewas di Hari ke-5 Pertempuran Israel-Palestina

ilustrasi pertempuran Israel-Palestina. (AFP)

GAZA (Kontroversinews.com) – Memasuki pertempuran hari ke lima, pesawat-pesawat Israel kembali melancarkan serangan udara ke Gaza. Sementara gerilyawan Hamas membalasnya dengan menembakkan roket ke arah Israel.

Sedikitnya 132 orang telah tewas di Gaza sejak Senin, termasuk 32 anak-anak dan 21 wanita. Sementara korban luka mencaoai 950 orang.

Sementara pihak berwenang Israel mengatakan, delapan orang yang tewas di Israel. Salah satunya seorang tentara yang berpatroli di perbatasan Gaza dan enam warga sipil, termasuk dua anak. Diplomat AS dan Arab saat ini berusaha mengakhiri kekerasan di kedua pihak. Petugas medis Palestina mengatakan setidaknya 12 orang tewas dalam serangan udara di seluruh Gaza dalam semalam.

Pejabat kesehatan mengatakan seorang ibu dan tiga anaknya termasuk di antara yang tewas. Rumah mereka di kamp pengungsi diserang

Militer Israel mengaku melakukan serangan terhadap fasilitas intelijen militer Hamas dan sejumlah lokasi peluncuran roket di Gaza utara.

Kementerian Urusan Agama Palestina mengatakan pesawat Israel juga menghancurkan sebuah masjid. Seorang juru bicara militer mengatakan tentara sedang memeriksa laporan itu.

Di seberang perbatasan, sirene terdengar di sebagian besar wilayah Israel selatan, membuat penduduk berlindung. Di kota Bersyeba dan Asdod, bangunan dihantam roket.

Tidak ada laporan korban luka. Dikutip dari Reuters, hingga saat ini belum ada tanda-tanda berakhirnya pertempuran. Pejabat medis Palestina mengatakan, pada hari Jumat (14/5/2021), 11 orang tewas di Tepi Barat.  Wakil Asisten Sekretaris untuk Israel dan Urusan Palestina Hady Amr terbang ke sana pada Jumat (14/5/2021), jelang rapat darurat Dewan Keamanan PBB. Kedutaan Besar AS di Israel mengatakan hal itu sebagai upaya mencapai ketenangan kedua negara.

Serangan Israel pad ahari Jumat menghancurkan beberapa kilometer terowongan, lokasi peluncuran serta gudang pembuatan senjata yang digunakan militan untuk menghentikan serangan roket.

Mengutip dari iNews, warga di seluruh Israel tengah dan selatan, mulai dari kota-kota kecil yang berbatasan dengan Gaza hingga Tel Aviv serta Beersheba selatan, telah menyesuaikan diri dengan sirene, gangguan siaran radio dan televisi, hingga peringatan merah di ponsel. Mereka bergegas menyelamatkan diri. ***AS

Exit mobile version