Samosir | Kontroversinews.-Puluhan pelajar SMA dari Parbuluan Kabupaten Dairi yang akan merayakan berakhirnya masa-masa sekolah menuju Pulau Samosir, Kabupaten Samosir, dipulangkan kembali ke daerah nya, begitu tiba di pintu masuk utama jalan darat, Menara Pandang Tele, Senin 6/4/2020.
Pemulangan 19 pelajar itu dilakukan pihak keamanan mengingat status siaga darurat bencana non-alam Covid-19 yang sudah ditetapkan oleh keputusan Bupati Samosir ujar Bidang Gugus Kendali Komunikasi Publik Rohani Bakkara, kepada wartawan, Senin 6/4/2020.
“Karena alasan yang tidak jelas, Aparat keamanan terpaksa harus memulangkan mereka, demi menjaga Samosir agar tetap terjaga aman dari Covid-19. Saat ini bukan musim libur untuk mengunjungi objek wisata, melainkan libur untuk tinggal di rumah guna memutuskan rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 yang lagi melanda dunia,” ujar Rohani.
Sementara ditempat berbeda yang juga pintu masuk ke Kabupaten Samosir, Pelabuhan Tomok Kecamatan Simanindo, petugas Gugus Covid-19 membuang tuak (arak) kiriman dari Kabupaten Simalungun. Langkah antisipatif ini merupakan bentuk konkrit yang dilakukan oleh pemerintah daerah untuk meminimalisir penularan wabah Covid-19 di Kabupaten Samosir.
“Mari kita saling menjaga dan mengantisipasi penularan wabah Covid-19 di daerah kita masing-masing, agar kita terhindar dari Pandemi Covid-19 dan wabah ini dapat segera berakhir” ujar Kordinator Gugus Bidang Komunikasi Publik Rohani Bakara.(PS)